Jelaskan empat tugas ayah dalam pembentukan karakter anak

Sudah menjadi hal yang lumrah kalau seorang anak akan lebih dekat dengan Ayah.

Menurut penelitian, kedekatan Ayah dengan anak dapat meningkatkan kemampuan kognitif dan sosialisasi anak. Bahkan, kepedulian Ayah terhadap kegiatan belajar anaknya berbanding lurus dengan kemampuan anak memperoleh nilai yang baik selama ujian, dan keluwesannya bersikap dalam pergaulan saat Ia dewasa. Jadi, quality time dengan ayah di usia anak yang dini sangat penting, khususnya pada masa golden age atau usia 0-5 tahun.

Dari Ayah, anak bisa belajar tentang keberanian, disiplin, dan kepemimpinan. Sehingga peran ayah menjadi sentral untuk melengkapi kasih sayang ibu. Psikolog Ditta M. Oliker mengatakan, anak yang mengalami hubungan yang intensif dengan Ayah semenjak lahir akan tumbuh menjadi anak dengan emosi yang baik (emotionally secure), percaya diri dalam mengeksplorasi dunia sekitar, dan ketika tumbuh dewasa mereka akan dapat mampu membangun hubungan sosial yang baik.

Memberi rasa aman dan melindungi

Ayah di mata anak adalah sosok yang pemberani dan bisa melindungi.

Anak yang mempunyai sosok ayah di sisinya akan merasa lebih aman dan terlindungi dari bahaya. Selain itu, seperti yang sudah dikatakan diatas bahwa anak adalah peniru paling baik, maka anak juga akan belajar sikap pemberani dari Ayah. Hal ini sangat penting bagi anak untuk siap bersosialisasi di linhkungannya.

Menumbuhkan Kedisiplinan Anak

Berbeda dengan Ibu yang lemah lembut dan cenderung menggunakan perasaan ketika mendidik anak, Ayah mempunyai sifat lebih tegas dan disiplin. Selain itu Ayah juga memiliki emosi yang lebih stabil. Hal ini tentu sangat penting dalam tumbuh kembang anak dan akan membentuk karakter anak yang disiplin dan memiliki emosi stabil saat Ia dewasa.

Menjadikan anak percaya diri

Selain Ibu, peran Ayah juga tak kalah penting dalam membangun kepercayaan diri anak. Ketika Ibu memberikan rasa nyaman dan kelembutan, anak akan merasa percaya diri di dalam. Berbeda dengan Ayah yang cenderung menggunakan fisik dan bersifat lebih spontan, anak akan merasa lebih tertantang ketika dituntut untuk melakukan sesuatu secara spontan. Hal ini yang akan membangun kepercayaan diri anak sehingga anak akan berani mengambil resiko dan berani menentukan tujuan hidupnya ketika Ia dewasa.

Anak adalah peniru yang paling baik, alih-alih mendengarkan nasihat, anak cenderung lebih mudah meniru segala hal yang dilakukan oleh Ayah. Di mata setiap anak, Ayah adalah seorang pahlawan dan menjadi role model untuk mereka, maka untuk para Ayah berhati-hatilah dalam bertindak, bergerak, bersikap, bahkan berkata-kata, karena anak akan meniru semua itu. Selain itu, jangan pernah ragu untuk lebih dekat lagi dengan anak dan terlibat dalam urusan pengasuhan anak. Karena anak yang hebat terlahir dari Ibu yang kuat dan juga Ayah yang hebat.

Menjalin Komunikasi dengan cara yang baik

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ketika berbicara pada anak, gaya komunikasi ibu dan ayah berbeda. Ibu akan menyederhanakan kata-kata mereka, sementara ayah cendertung tidak memodifikasi bahasa mereka untuk anak.
Ibu ebih memfasilitasi komunikasi langsung, sedangkan ayah menantang anak untuk memperluas kosa kata dan ketrampilan linguistiknya. Itu adalah hal yang penting agar anak bisa sukses secara akademik.